Home Informasi Hipermetropi (Rabun Dekat): Gejala, penyebab, hingga pengobatan

Hipermetropi (Rabun Dekat): Gejala, penyebab, hingga pengobatan

Hipermetropi (Rabun Dekat): Gejala, penyebab, hingga pengobatan
Hipermetropi

Mengenal lebih dekat gangguan penglihatan yang dapat menyerang mata Anda. Secara umum katarak masih menjadi gangguan penglihatan yang masih banyak dialami oleh masyarakat. Sayangnya, belum banyak yang mengetahui gangguan penglihatan yang satu ini. Hipermetropi menjadi salah satu gangguan penglihatan yang lebih sering disebut dengan rabun dekat. Berikut pusat katarak akan memberikan informasi yang menarik dan bermanfaat untuk Anda. Yuk! Simak bacaan di bawah ini :

Baca Juga

Selaput putih mata yang patut diwaspadai!

4 Penyakit Mata Penderita Diabetes

Hipermetropi (Rabun Dekat) 

Hipermetropi

Hipermetropi atau rabun dekat merupakan suatu kondisi yang umum diderita oleh orang dewasa. Kondisi ini membuat penderita tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat dengan jelas. Hal ini, berbanding terbalik dengan kondisi rabun jauh atau mata minus. Pada beberapa kasus hipermetropi parah, penderita hanya dapat melihat benda yang terletak sangat jauh. 

Baca Juga

Kenali Obat cair kadaluarsa

Gejala 

Gejala awal tanda adanya gangguan penglihatan hipermetropi ditandai dengan mata yang harus menyipit untuk melihat benda-benda di dekatnya. Pada beberapa aktivitas seperti : membaca buku, menulis, melihat layar smartphone, atau menggambar untuk jangka waktu yang lama dapat menyebabkan ketegangan mata dan sakit kepala. Gejala-gejala hipermetropi juga mirip dengan presbiopia pada lansia.

Baca Juga

Operasi katarak artis

Penyebab 

Faktor yang dapat menjadi penyebab gangguan penglihatan hipermetropi adalah ketika bayangan atau cahaya yang masuk ke mata tidak jatuh (atau dibiaskan) tepat di retina, melainkan di belakang retina. Kondisi ini juga dapat disebabkan oleh faktor menurun di keluarga. Penyebab rabun dekat bisa terjadi karena mata terlalu pendek dan kornea kurang melengkung. Tak menutup kemungkinan jika lensa terletak lebih jauh di belakang mata dibandingkan pada mata normal. Pada kasus langka, kondisi kesehatan lainnya, seperti retinopati atau tumor mata adalah penyebab dari hipermetropi.

Baca Juga

Mengenal Papiledema!

Pengobatan 

Pengobatan dilakukan agar mata dapat melihat dengan jelas, sinar cahaya harus ditekuk atau dibiaskan oleh selaput air mata, kornea, dan lensa agar dapat fokus dan jatuh tepat pada retina. Untuk itu dibutuhkan alat bantu kacamata atau lensa kontak plus sehingga retina dapat menerima bentuk gambar dari cahaya-cahaya tersebut dan mengirimkannya pada otak melalui saraf optik. Pilihan lain yang Anda bisa lakukan untuk mengatasi kondisi mata plus ini adalah operasi lasik

Lasik bisa juga untuk mengatasi mata plus, namun bila disebabkan karena penuaan atau presbiopi, maka disarankan untuk menggunakan alternatif laser vision correction lain seperti RLE, hingga operasi katarak refraktif (bila ternyata pasien juga menderita katarak) semua alternatif ini tersedia di beberapa klinik di Jaa Tiimur, salah satunya di  NEC Surabaya.. 

Baca Juga

Cabut Gigi Sebabkan Kebutaan?

operasi katarak gratis

Bebas Kacamata Plus

Kunjungi dokter mata terdekat dikota Anda. Konsultasi dokter mata penting Anda lakukan agar memperoleh diagnosa yang sesuai. Rutin cek kesehatan mata tiap 6 bulan sekali dapat menjadikan Anda terbebas dari kacamata plus dengan metode penanganan tertentu.

Sumber Informasi:
dr. Pinky Endriana, SpM

Tontonlah video tips menjaga kesehatan penglihatan Anda!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here