Home Informasi Papiledema: Gejala, Penyebab, Hingga Pengobatan

Papiledema: Gejala, Penyebab, Hingga Pengobatan

Papiledema: Gejala, Penyebab, Hingga Pengobatan
Papiledema

Timbulnya papiledema menjadi pertanda dan peringatan akan kondisi medis yang serius. Papiledema membutuhkan perhatian khusus seperti pada penyakit tumor otak dan pendarahan. Jika tidak segera diobati, papiledema dapat merenggut fungsi penglihatan. Berikut pusat katarak akan membagikan informasi yang menarik dan bermanfaat untuk Anda!

Baca Juga

Tes Hitung Jari, Deteksi Dini Katarak

Papiledema

papiledema

Papiledema merupakan pembengkakan saraf optik mata karena adanya tekanan pada otak. Diskus optik adalah area dimana saraf optik masuk ke dalam bagian belakang bola mata. Saraf optik yang melalui area ini terdiri dari kumpulan serat-serat saraf yang membawa informasi visual, yang menghubungkan antara otak dengan retina. Area diskus optik yang berisi saraf- saraf tersebut dapat mengalami pembengkakan saat terjadi penyakit mata ini.  Pepiledema dapat mengakibatkan timbulnya komplikasi pendarahan otak, tumor otak, kebutaan, dan stroke.

Baca Juga

4 Penyakit Mata Penderita Diabetes

Gejala 

Gejala awal yang dapat dirasakan adalah terjadinya perubahan kecil pada penglihatan.Tahap awal perubahan penglihatan menjadi kabur, penglihatan ganda, melihat kilatan cahaya, atau kehilangan penglihatan dalam waktu yang singkat, bahkan hanya berlangsung selama beberapa detik. Namun, perlu diwaspadai jika tekanan pada otak terus berlanjut, maka perubahan ini dapat menjadi permanen.

Tak hanya mengakibatkan gangguan penglihatan, papiledema dapat menyebabkan sakit kepala yang tidak normal, pendengaran mendengung, tinitus, dan mual.

Baja Juga

Operasi Katarak Setelah Lasik

Penyebab

Papiledema

Papiledema merupakan kondisi dari saraf optik pada bagian belakang mata yang mengalami pembengkakan. Pembengkakan ini merupakan reaksi yang terjadi terhadap penumpukan tekanan di dalam dan sekitar otak yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut merupakan beberapa faktor yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan yang terjadi pada otak:

-Abses (penumpukan nanah yang terinfeksi di dalam otak)

-Anemia (kekurangan sel darah merah)

-Cedera traumatis pada kepala (biasanya terjadi pasca kecelakaan benturan keras pada kepala)

-Hidrosefalus (penumpukan cairan serebrospinal dalam otak)

-Hemorrhage (pendarahan otak)

-Hipertensi (tekanan darah tinggi)

-Ensefalitis (peradangan otak)

-Meningitis (peradangan jaringan otak)

-Tumor Otak

Pembengkakan saraf optik terjadi ketika cairan serebrospinal menumpuk di tempat saraf optik dan vena retina sentral bergerak di antara otak dan saraf mata. Ketika tekanan menekan saraf dan vena, darah dan cairan tidak dapat keluar dari mata dengan kecepatan normal pada ruang subaraknoid, sehingga menyebabkan papiledema.

Papiledema juga berpeluang terjadi ketika tekanan pada otak meningkat tanpa alasan yang jelas. Kasus ini dikenal sebagai hipertensi intrakranial idiopatik, yang lebih mungkin terjadi pada penderita obesitas.

Baja Juga

Katarak Komplikata

Pengobatan Papiledema

Dokter mata akan melakukan diagnosis. Di antaranya melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Selain itu, ada beberapa tes lain seperti:

Oftalmoskopi (funduskopi). Yaitu pemeriksaan dengan menggunakan oftalmoskop untuk melihat kondisi di balik bola mata.

Magnetic resonance imaging (MRI). Yaitu pemeriksaan yang memanfaatkan medan magnet dan energi gelombang radio untuk menampilkan gambar struktur dan organ dalam tubuh. Dalam hal ini secara khusus adalah otak.

Pungsi lumbar. Yaitu prosedur penarikan cairan serebrospinal untuk mengukur berapa banyaknya cairan ini di sekitar otak dan sumsum tulang belakang.

Setelah diagnosis, cara mengobati papiledema akan bergantung pada penyebabnya. Antara lain sebagai berikut:

Pungsi lumbar

Pungsi lumbar adalah prosedur medis untuk mengambil cairan serebrospinal. Yakni dengan memasukkan jarum ke daerah tulang belakang untuk menyedot cairan serebrospinal yang menumpuk. Dengan tersedotnya cairan serebrospinal, tekanan berkurang, pembengkakan juga berkurang.

Obat-obatan

Cara kedua adalah dengan obat-obatan. Khususnya pemberian kortikosteroid baik melalui injeksi maupun obat tablet. Misalnya prednison (Deltasone), deksametason (Ozurdex), dan hidrokortison (Cortef). Tujuannya untuk meredakan pembengkakan.

Jika penyebab papiledema adalah tekanan darah tinggi, obat untuk menurunkan atau menjaga tekanan darah menjadi prioritas. Baik diuretik seperti bumetanide, beta blockers seperti atenolol, maupun penghambat ACE seperti captropil.

Antibiotik

Jika penyebab papiledema adalah infeksi, dokter akan meresepkan antibiotik. Tergantung jenis bakteri yang menimbulkan infeksi tersebut. Sedangkan jika terdapat abses (luka yang muncul akibat infeksi), selain pemberian antibiotik, dokter juga mengambil tindakan pembuatan drainase untuk mengalirkan cairan dari otak.

Operasi

Tak hanya katarak yang harus dioperasi, papiledema yang akut juga dapat dioperasi guna mencegah kehilangan penglihatan. Jika penyebabnya adalah tumor otak, cara mengobatinya adalah operasi untuk pengambilan tumor tersebut. Terutama untuk pasien yang tidak ada perubahan (signifikan) dengan obat-obatan. 

Kemoterapi

Sama halnya dengan operasi katarak, cara ini jika penyebabnya adalah tumor otak. Kemoterapi atau terapi radiasi berfungsi mengecilkan ukuran tumor dan mengurangi pembengkakan. 

Baca Juga

Kapan Katarak Dioperasi?

Jangan tunggu hingga kondisi kesehatan mata Anda benar- benar memburuk. Kondisi ini justru memperparah kesehatan penglihatan.

Ayo periksakan kondisi kesehatan mata Anda! Konsultasi dokter mata, jika mengalami gejala- gejala seperti yang sudah disebutkan diatas. Diagnosis yang kuat oleh dokter spesialis mata sangat diperlukan agar mendapatkan penanganan yang tepat. Dapatkan kesempatan operasi katarak gratis dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

Tontonlah Video Tips Menjaga Kesehatan Mata Anda

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here